Subscribe:

Pages

Sunday, October 30, 2011

Steve Jobs: Microsoft dalam Kesulitan Besar

detail berita
Steve Jobs dan Bill Gates dalam satu kesempatan acara (Foto: Google)
CALIFORNIA - Setelah kematiannya beberapa pekan lalu, buku biografi Steve Jobs yang ditulis Walter Isaacson banyak diincar penggemarnya. Buku ini pun menguak banyak misteri yang tidak diketahui oleh masyarakat.

Buku yang berjudul Steve Jobs: A Biography, memuat salah satu komentar pendiri Apple tersebut terhadap rival abadinya, Microsoft. Memang antara Steve Jobs dengan pendiri Microsoft, Bill Gates, terjalin hubungan pertemanan yang erat. Namun, soal kompetisi perusahaan, inovator itu punya pandangan berbeda.

"Saya mengagumi dia (Bill Gates) untuk perusahaan yang dibangunnya. Itu mengesankan dan saya menikmati bekerja dengan dia. Dia adalah orang cerdas dan benar-benar memiliki rasa humor yang baik," puji Steve, yang dinukil ZDnet dari bukunya, Senin (24/10/2011).

"Tapi Microsoft tidak pernah memiliki humaniora dalam DNA perusahaanya. Bahkan ketika mereka melihat Mac, mereka tidak bisa menyalinnya dengan baik. Mereka sama sekali tidak bisa meniru produk Apple," kata Steve lagi.

Menurut Steve, Microsoft saaat ini adalah perusahaan yang dalam kesulitan besar. Menurut dia, ini tidak terlepas dari pemilihan Steve Ballmer sebagai CEO, menggantikan Bill Gates.

"Saya punya teori sendiri tentang mengapa penurunan yang terjadi di perusahaan-perusahaan seperti IBM atau Microsoft. Perusahaan melakukan pekerjaan yang besar, berinovasi dan menjadi monopoli atau dekat dengan itu di lapangan, dan kemudian kualitas produk menjadi kurang penting. Akhirnya mereka mulai menghargai salesman besar, karena mereka orang-orang yang dapat memindahkan jarum pendapatan, bukan insinyur dan desainer produk yang memimpin perusahaan," imbuhnya.

Beberapa data memang mencatat, John Akers dari IBM memang seorang salesman yang handal, tapi tidak tahu mengenai produk yang dijualnya, akhirnya dia gagal menjadi CEO Xerox.

"Saya berpikir, Microsoft tidak akan akan berubah selama Ballmer masih menjabat di perusahaan itu," tambahnya.

Itulah mengapa Steve Jobs begitu yakin menunjukkan Tim Cook sebagai penggantinya di pucuk tertinggi perusahaan tersebut. Alasannya jelas, Cook bukan salesman yang handal.

| Free Bussines? |

0 comments:

Post a Comment